Prabumulih, 28 April 2025 – Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat budaya keselamatan kerja dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), bersama pimpinan dan pengawas mitra kerja pada Kamis (17/4) lalu. Kegiatan ini bertujuan memperkuat penerapan standar keselamatan di tengah meningkatnya target produksi migas.
Dalam diskusi tersebut, aspek keselamatan menjadi perhatian utama dalam setiap aktivitas hulu migas. PHR Zona 4 menekankan pentingnya pengawasan ketat sebagai syarat mutlak implementasi keselamatan di lapangan, seiring dengan masifnya kegiatan peningkatan produksi migas.
PHR Zona 4 juga menegaskan bahwa anggaran yang berkaitan dengan HSSE serta tenaga kerja (manpower) tidak boleh mengalami pengurangan, guna menjaga standar keselamatan yang tinggi.
“Aspek HSSE ini bukan sekadar kewajiban, melainkan kebutuhan mulai dari manajemen hingga pelaksana di lapangan, untuk memastikan operasi berjalan aman dan seluruh pekerja dapat kembali ke rumah dengan selamat. Ini harus diimplementasikan nyata, bukan hanya diucapkan,” ujar General Manager Zona 4 dalam sambutannya.
FGD ini juga mencakup pemaparan dan pemenuhan aspek Health, Safety, Security, Environment, dan Emergency Preparedness, serta pemberian penghargaan atas kontribusi dalam menjaga operasi bebas insiden selama tahun 2024. Selain itu, dilakukan penandatanganan komitmen bersama menuju target Zero LTI (Lost Time Injury), dengan beberapa poin utama:
Mengimplementasikan HSSE Golden Rules (Patuh, Intervensi, Peduli), 9 Perilaku Wajib, dan 10 Critical Life Saving Rules (CLSR)
Memberikan kewenangan penuh kepada semua pekerja untuk melakukan Stop Work Authority (SWA) bila menemukan ketidaksesuaian di lapangan
Menerapkan pengelolaan risiko yang efektif melalui identifikasi risiko dan inspeksi Job Safety Analysis (JSA)
Memastikan kelayakan peralatan operasi dan fasilitas
Memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten
Mengimplementasikan Full Cycle Contractor Safety Management System (CSMS)
Menjaga kesiapsiagaan terhadap kondisi darurat
Melaksanakan Management Walkthrough (MWT)
Mewajibkan semua pekerja untuk melaksanakan Medical Check Up (MCU)
Sejalan dengan standar pemerintah, PHR Zona 4 mengacu pada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai ketentuan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang mencakup pengendalian risiko, inspeksi keselamatan, serta analisis risiko untuk mendukung operasi yang aman, efisien, dan produktif.
Dalam lima tahun terakhir, PHR Zona 4 menunjukkan kinerja produksi yang sangat positif, dengan peningkatan produksi minyak sebesar 604%, dari 385 Barrel Oil Per Day (BOPD) pada 2019 menjadi 2.324 BOPD di tahun 2024. Produksi gas juga meningkat dari 0,3 Million Standard Cubic Feet Per Day (MMSCFD) pada 2019 menjadi 5 MMSCFD pada 2024.
Untuk menjaga produktivitas ini, PHR Zona 4 menekankan bahwa keselamatan migas adalah tanggung jawab bersama, dari manajemen hingga pelaksana di lapangan. Implementasi SMK3 secara efektif menjadi kunci dalam mengidentifikasi, mengendalikan, dan mengurangi risiko di tempat kerja. Melalui FGD ini, PHR Zona 4 berharap seluruh pihak dapat berkolaborasi untuk menekan potensi kasus fatalitas dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.
Tentang PHR Regional Sumatera Zona 4
PHR Regional Sumatera Zona 4, bagian dari Subholding Upstream Pertamina, mengelola tujuh wilayah kerja yaitu Prabumulih, Limau, Adera, Pendopo, Ramba, Ogan Komering, dan Raja Tempirai. Wilayah operasi ini tersebar di dua kota, Prabumulih dan Palembang, serta sembilan kabupaten: Muara Enim, PALI, Lahat, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ulu. Operasi PHR Zona 4 berada di bawah koordinasi dan pengawasan SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Indrika Eko Sriyatini
Officer Media Relations Zona 4
Hp: 0811-7523-106
Email: indrika.sriyatini@pertamina.com