H. Arlan: Dari Pengusaha ke Kursi Wali Kota, Bukti Takdir Allah Tak Terbendung

Viapost.id – Prabumulih, Dalam panggung kehidupan, sering kali manusia terjebak pada penilaian kasat mata—bahwa gelar, jabatan, dan pendidikan formal adalah satu-satunya tolok ukur keberhasilan. Namun, kisah H. Arlan, Wali Kota Prabumulih terpilih, menjadi bukti nyata bahwa takdir dan kehendak Allah mampu melampaui batasan-batasan buatan manusia.

H. Arlan bukan berasal dari kalangan elite politik, bukan pula lulusan universitas ternama. Ia menempuh pendidikan yang tak terlalu tinggi, sesuatu yang kerap dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Sebelum terjun ke dunia politik, ia dikenal sebagai pedagang yang ulet, membangun usahanya dari bawah, dekat dengan rakyat, dan memahami denyut nadi kehidupan masyarakat kecil.

Saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Prabumulih, tak sedikit yang mencibir dan meragukan kapasitasnya. Lawan politiknya pun bukan tokoh sembarangan. Ia harus berhadapan dengan Ir.Hj.Suryanti Ngesti Rahyu, istri dari Ir.H.Ridho Yahya,.MM sosok yang telah tiga periode memimpin Prabumulih dan dikenal luas sebagai politikus ulung. Banyak yang mengira bahwa perhelatan Pilkada hanya formalitas belaka, dan kemenangan akan kembali jatuh ke tangan keluarga petahana.

Namun, takdir berkata lain.

Dengan keyakinan, kerja keras, dan doa, H. Arlan berhasil meraih suara rakyat dan menang. Ia membalikkan semua prediksi, dan kini resmi menjabat sebagai Wali Kota Prabumulih. Kemenangannya bukan hanya soal politik, tapi juga kemenangan hati dan perjuangan. Ia membuktikan bahwa ketulusan, kejujuran, dan kedekatan dengan rakyat mampu menembus dinding kekuasaan.

Cak Arlan, begitu ia akrab disapa, kini menjadi simbol harapan baru. Ia hadir bukan dengan janji manis, melainkan dengan komitmen membangun Prabumulih dari hati, dengan sentuhan nyata yang berpihak pada masyarakat bawah. Sosoknya mengajarkan bahwa pendidikan formal bukan satu-satunya jalan menuju keberhasilan, bahwa pengalaman hidup dan kepedulian sosial adalah bekal berharga dalam memimpin.

Lebih dari itu, kisah H. Arlan menjadi pengingat bagi kita semua: jangan pernah meremehkan siapa pun. Jangan menilai seseorang dari latar belakang atau status pendidikan semata. Karena pada akhirnya, Allah-lah yang menentukan siapa yang layak memimpin dan siapa yang diberi amanah.

“Nothing is impossible if Allah says: Kun fayakun.”

Semoga H. Arlan mampu mengemban amanah dengan sebaik-baiknya, membawa Prabumulih menuju masa depan yang lebih baik, adil, dan sejahtera. Dan semoga kisahnya menjadi inspirasi bagi kita semua untuk tidak pernah berhenti berjuang, bermimpi, dan percaya pada kekuatan takdir Ilahi.Vp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *