Janji Sekolah Gratis Prabowo Kontras dengan Kenyataan: Warga Prabumulih Protes Masuk SMP Dipersulit!

Prabumulih, Sumsel —Viapost.id || Ironi kebijakan pendidikan kembali terjadi di lapangan. Di tengah gencarnya program pemerintahan Presiden Prabowo yang menjanjikan sekolah gratis dan makan bergizi demi mencerdaskan generasi bangsa, puluhan warga Kelurahan Muara Dua Barat, Kota Prabumulih, akan turun ke jalan lakukan kumpulan memprotes sistem penerimaan siswa baru yang dinilai tidak adil dan semakin menyulitkan.

Menurut warga, sistem pendaftaran online justru menjadi momok baru. Pendaftaran berkas secara manual dibuka pada 3 Juni, namun saat mencoba mendaftar secara online, status langsung dinyatakan “tidak lulus”—padahal berkas belum sempat dikirim. “Ini seperti formalitas belaka. Belum daftar, sudah ditolak,” ungkap Asahiri, salah satu warga yang geram.

Masalah makin pelik ketika warga dari Kelurahan Muara Dua Barat dinyatakan tidak sesuai titik ordinat domisili dengan SMPN 5, padahal sekolah lain seperti SMPN 2 justru menolak dan mengarahkan kembali ke SMPN 5. “Lalu, anak kami harus sekolah di mana? Ini kebijakan yang membingungkan dan menjebak,” lanjutnya.

Bambang, warga Jalan Kelekar, menyatakan kesiapan anak-anaknya mengikuti tes seleksi jika memang itu solusinya. “Tapi faktanya, sekolah lain sudah tutup pendaftaran dan bahkan sudah daftar ulang. Apakah anak kami harus menunggu tahun depan hanya karena sistem yang tak masuk akal?” katanya kesal.

Lurah Muara Dua Barat, Asni Novita, saat dikonfirmasi media membenarkan adanya aksi warga tersebut yang dipicu ketidakjelasan proses penerimaan siswa baru. Ia menyayangkan kejadian ini, apalagi niat dan semangat anak-anak untuk melanjutkan pendidikan sangat tinggi. “Ini sungguh memprihatinkan. Kita sedang bicara masa depan anak-anak, bukan sekadar administrasi,” tegasnya.

Masyarakat kini menuntut klarifikasi langsung dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Prabumulih. Mereka ingin kejelasan: apakah program sekolah gratis hanya sekadar jargon kampanye, atau benar-benar bisa dirasakan rakyat kecil?

Ketua ikatan wali murid kelurahan muara dua, Andi Syahfrizal mengatakan akan menyurati ke bapak walikota H.Arlan, jika memang belum bisa anak kami di terima di SMPN 5 kami akan adakan aksi damai pada hari jumat mendatang, tukas Andi.

Sementara, kepsek SMPN5 Nurasyah Yani, ketika dihubungi melalui whatshapp hingga berita ini di tayangkan belum memberikan respon.Vp

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *