Respons Kontroversial Pihak SPBU Simpang Parabujaya: Diduga Langgar Aturan, Wartawan Justru Diancam

Prabumulih, Viapost.id || 3 Juni 2025 – SPBU Simpang Parabujaya yang dikelola oleh PT Assaari Romuzun kembali menuai sorotan. Setelah sebelumnya dikritik karena dugaan pembayaran gaji di bawah Upah Minimum Regional (UMR), kini stasiun pengisian bahan bakar tersebut kembali dilaporkan atas dugaan pelanggaran distribusi BBM subsidi.

Dugaan ini mencuat setelah beredarnya unggahan salah satu warga Prabumulih di media sosial Facebook yang menunjukkan sebuah kendaraan yang dikenal kerap digunakan untuk mengepok BBM tengah mengisi bahan bakar di SPBU tersebut pada Selasa (3/6/2025), sekitar pukul 10.20 WIB. Pemilik unggahan mengklaim berada di antrean di belakang kendaraan tersebut saat kejadian.

Praktik pengisian BBM kepada pengepok atau mobil “ngerit” ini dianggap melanggar aturan distribusi BBM bersubsidi yang ditetapkan PT Pertamina Patra Niaga, dan dinilai merugikan konsumen umum. Warga bahkan membandingkannya dengan kasus di SPBU Simpang Bakaran yang telah dikenai sanksi penyegelan akibat dugaan pelanggaran serupa.

Namun, saat dikonfirmasi oleh media melalui pesan WhatsApp, perwakilan manajemen SPBU Simpang Parabujaya, Arif, justru memberikan pernyataan yang mengejutkan. Alih-alih memberikan klarifikasi atau penjelasan, ia menanggapi dengan nada keberatan dan menyampaikan ancaman kepada wartawan yang menanyakan perihal laporan warga.

Berikut kutipan pernyataan Arif sebagaimana diterima redaksi:

“Saya ini sebenarnya mau nuntut ibu atas pemberitaan palsu dan pencemaran nama baik, tapi itu tidak saya lakukan karena kasian sama keluarga ibu. Kalo mau urusan media segala macam silahkan datang langsung ke tim advokat kami saja Pak Jhon Fiter, atau sekalian kalo ibu benci dengan SPBU kami jangan lagi isi disini,” tulisnya via WhatsApp.


Pernyataan tersebut menuai reaksi dari masyarakat. Sejumlah warga menilai sikap manajemen SPBU tidak mencerminkan keterbukaan terhadap pengawasan publik. Beberapa pihak menyayangkan respons yang dinilai tidak etis terhadap kerja-kerja jurnalistik yang bertujuan mengungkap informasi demi kepentingan umum.

Warga Prabumulih pun mendesak agar PT Pertamina Patra Niaga serta aparat penegak hukum segera melakukan investigasi menyeluruh terhadap dugaan penyimpangan distribusi BBM di SPBU Simpang Parabujaya. Mereka berharap setiap pelanggaran yang merugikan masyarakat dapat ditindak secara adil dan transparan.

Jika nantinya terbukti terjadi pelanggaran, masyarakat meminta sanksi tegas diberikan kepada pihak pengelola SPBU, sebagaimana yang pernah diberlakukan di sejumlah SPBU lain di wilayah tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *