Muara Enim, Viapost.id || Pembangunan sarana wisata di Desa Palempang, Kecamatan Kelekar, Kabupaten Muara Enim, tahun anggaran 2023, kini menuai sorotan tajam dari warga. Proyek yang didanai dari Dana Desa ratusan juta rupiah itu diduga kuat terbengkalai dan menjadi simbol nyata pemborosan uang negara.
Seorang warga Desa Palempang berinisial KH menyampaikan kekecewaannya. Menurutnya, proyek yang seharusnya menjadi motor penggerak ekonomi desa justru menjadi beban dan kesia-siaan akibat perencanaan yang sembrono dan tanpa kajian matang.senin,19/5/2025.
“Beginilah jadinya kalau membangun hanya berdasarkan angan-angan. Tempat wisata itu sekarang mangkrak, tidak terurus. Dana Desa ratusan juta seolah lenyap tanpa hasil. Ini sama saja menghambur-hamburkan uang negara,” tegas KH.
Ia juga mempertanyakan urgensi proyek tersebut, mengingat masih banyak kebutuhan dasar lain di Desa Palempang yang jauh lebih mendesak untuk diprioritaskan dibanding membangun destinasi wisata di lokasi yang bahkan tidak strategis.
“Palempang bukan berada di jalur lintas atau titik keramaian. Lalu kenapa membangun tempat wisata tanpa riset, tanpa sosialisasi, dan jelas-jelas minim potensi kunjungan? Ini seperti proyek yang dipaksakan demi kepentingan oknum,” lanjutnya.
Warga menduga, ada unsur kesengajaan dalam pengalokasian Dana Desa untuk proyek wisata tersebut. Mereka menilai pembangunan ini lebih menyerupai akal-akalan untuk menghabiskan anggaran, bukan untuk kesejahteraan masyarakat.
Atas dugaan tersebut, KH mendesak Inspektorat Kabupaten Muara Enim dan Kejaksaan Negeri Muara Enim untuk segera turun tangan. Ia meminta audit menyeluruh terhadap penggunaan Dana Desa dan meminta pertanggungjawaban Kepala Desa Palempang atas dugaan penyalahgunaan anggaran.
“Kami ingin inspektorat dan kejaksaan segera turun ke lokasi, audit proyek ini, dan minta pertanggungjawaban. Jangan biarkan uang rakyat dipakai seenaknya tanpa hasil,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Palempang belum berhasil dikonfirmasi oleh media ini.(red)